Wednesday, March 19, 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar/basic bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan dibahas dua hal yaitu  tentang  Anatomi Sistem Reproduksi Manusia yang menerangkan tentang Anatomi Saluran Reproduksi Laki-laki dan Anatomi Saluran Reproduksi Wanita. Selain itu juga dibahas mengenai  Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia  yang meliputi : Pubertas pada Anak laki-laki, Pubertas pada Anak wanita, Fisiologi reproduksi laki-laki, Siklus mestruasi, Respon Seksual Manusia, Fertlisasi dan terjadinya kehamilan, serta Menopause. Organ reproduksi membentuk apa yang dikenal sebagai traktus genitalis yang berkembang setelah traktus urinaris.Kelamin laki-laki dan kelamin perempuan sejak lahir sudah dapat ditentukan.Tetapi sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal,sel produksi berkembang di sebelah depan ginjal yang tumbuh sebagai koloni-koloni sel kemudian berkembang menjadi kelenjar reproduksi.perkembangan sifat terjadi pada usia 10-14 tahun. Perubahan penting terjadi pada usia remaja ketika jiwa dan raganya menjadi matang.Genitalia pada perempuan terpisah dari uretra yang mempunyai saluran sendiri.
1.2  Tujuan
a.       Mampu mengetahui anatomi organ reproduksi.
b.      Mampu memahami fisiologi alat reproduksi.
c.       Mampu memahami siklus menstruasi pada perempuan.
1.3  Manfaat
            Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai anatomi dan fisiologi alat reproduksi laki-laki dan perempuan yang dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.
BAB II
ISI
2.1     Anatomi Organ Reproduksi
a.         Organ Reproduksi Perempuan

1.      Mons Pubis          : Peninggian membulat jaringan lemak didepan symphisis pubis. Pada gadis dewasa ditumbuhi pubes ( rambut kemaluan )yang merupakan salah satu tanda kehamilan sekunder.
2.      Labium Majus     :
Ø  Ada 2 kanan dan kiri, keduanya membatasi celah rima pudenda.
Ø  Di depan dihubungkan oleh commisura labiorum anterior.
Ø  Di belakang dihubungkan oleh commisura labiorum posterior.
Ø  Mengandung akhiran ligamentum teres uteri, otot polos, saraf, dan lemak.

3.      Labium minus      :
Ø  Ke dorsalcaudal kedua labium minus dihubungkan oleh frenulum labiorum minorum.
Ø  Ke ventrocranial kedua labium minus berhubungan dan membentuk preputium clitoridis dan frenulum clitoridis.
4.      Vestibulum  vaginae        : yaitu ruangan yang sebelah lateral dibatasi oleh labium minus, sebelah ventrocranial oleh frenulum clitoridis dan dorsocaudal oleh frenulum labiorum pudenda. Disisni terdapat lubang-lubang :
Ø  Ostium urethrae externum
Ø  Ostium vaginae
Ø  Muara gld. Vestibularis major, dikanan kiri ostium vaginae
Ø  Muara gld. Vestibularis minor, diantara ostiumm urethrae externum dan ostium  vaginae
Ø  Muara gld. Paraurethralis, dikanan kiri ostium urethrae externum.
Dibagian bawah terdapat cekungan fossa vestibule / fossa navicularis.
5.      Clitoris      : homolog dengan penis, mengandung jaringan erektil
6.      Bulbus Vestibuli  : jaringan erektil pada sisi ostium vagina dan ditutup oleh m. bulbospongiosus. Homolog dengan bulbus penis pada pria.
7.      Glandula vestibularis      : atau biasa disebut Gld. Bartholini, dibelakang bulbus vestibule.
Organa genetalia feminine interna
1.      Ovarium
Ø  Terdapat dalam fossa ovarica dengan aksis hamper vertical .
Ø  Terdiri dari 2 lapisan yaitu cortex dan medulla. Didalam medulla inilah terdapat folliculi dan corpus luteum.
Ø  Penggantung : ligamentum suspensorium ovarii ( dari extermitas tubaria ke cranial ) , ligamentum ovarii proprium ( dari extremitas uterine ke corpus uteri ) dan mesovarium.

2.      Tuba uterine / tuba valopi / salphynx
Dibagi menjadi 4 bagian :
a.       Pars uterine tubae uterinae  : dalam dinding uterus, berawal sebagai ostium uterinum tubae.
b.      Isthmus tubae  uterinae   : bagian tersempit
c.       Ampula tubae  uterinae   : bagian yang melebar berdinding tipis. Merupakan tempat fertilisasi  sperma dan ovum
d.      Infundibulum  : bangunan berbentuk corong, berakhir sebagai ostium abdominal tubae uterinae yang disekitarnya terdapat fimbriae tubae. Salah satu fimbriae melekat pada ovarium disebut dengan fimbriae ovarica.

Penggantung   : mesosalpinx, bagian dari ligamentum latum mulai dari perlekatan mesovarium sampai tepi bebasnya. Didalamnya terdapat cabang vasa ovarica, cabang vasa uterine, paroophoron ( sisa bagian distal ductus mesonephridicus ) dan epoophoron (sisa tubulus mesonephridicus)

3.      Uterus / hystera
Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak pipih dan terdiri dari bagian-bagian :
a.       Cervix uteri     :  bagian dalamnya terdapat canalis cervicis yang berpangkal dioustium uteri interna dan beraakhir sebagai ostium uteri internum.
b.      Isthmus           : bagian yang tersempit dan merupakan batas antara cervix dan corpus uteri. Selama kehamilan bagian ini bisa melebar disebut segmen bawah rahim.
c.       Copus uteri      : puncaknya disebut fundus uteri yang disebelah proksimal berhubungan dengan ostium uterinum tubae kanan dan kiri sedangkan disebelah distal berhubungan dengan canalis cervicis melalui ostium uteri internum.

Penggantung  uterus :
a.       Ligamentum latum uteri, diantara 2 lembar ligamentum latum terdapat tuba uterine, lig.  Teres  uteri , a. uterine, plexus nervosus uterovaginalis, plexus venosus, lig. Ovarii proprium dam ureter.
b.      Mesometrium, bagian lig. Latum di kaudal mesosalpinx dan mesovarium.
c.       Ligamentum cardinal, diantara 2 lembar  ligamentum latum.
d.      Ligamentum uterosacrale
e.       Ligamentum teres uteri / ligamentum rotundum, berawal dari sudut antara uterus dan tubae, masuk ke ligamentum latum menuju ke canalis inginalis dan berakhir di lanium majus.
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :
a.       Endometrium, mempunyai 2 bagian yaitu stratum fungsionale yang mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi dan stratum basale.
b.      Myometrium
c.       Perimetrium, merupakan peritoneum yang menutupi uterus. Ke lateral melanjutkan diri kedalam ligamentum latum.
Siklus menstruasi :
a.       Fase menstruasi
b.      Fase proliferasi / fase folikuler
c.       Fase sekresi / fase luteal

4.      Vagina
Bangunan berupa tabung yang membentuk sudut 60° dengan bidang horizontal.Di sebelah proksimal berhubungan dengan ostium uteri internum sedang disebelah distal berakhir sebagai ostium vaginae.
Bangunan – bangunan :
a.       Ostium vaginae, ditepinya ditutupi oleh hymen.
b.      Hymen. Berdasarkan bentuknya ada beberapa jenis yaitu : hymen semilunaris, hymen anularis, hymen cribriformis, hymen imperforate. Hymen bisa robek karena coitus sehingga hanya tinggal sisanya disebut caruncula hymenalis.
c.       Rugae vaginae, yaitu lipatan-lipatan didinding vagina
d.      Fornix vaginae, yaitu vagina yang mengelilingi portio  vaginalis cervicis. Dapat dibedakan fornix anterior, fornix posterior dan fornix lateralis.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapis yaitu :
Ø  Tunica mucosa, terdapat rugae vaginalis dan collumna rugarum anterior dan collumna rugarum posterior.
Ø  Tunica muscularis, mengandung otot seran lintang dari m. pubococygeus yang merupakan sphincter dari vagina.
Ø  Tunica fibrosa
5.      Cerviks
6.      Placenta    : perubahan dari fetus dan dari ibu.

b.         Organ Reproduksi laki-laki

Organ genetalia laki-laki terdiri atas :
1.      Organa genetalia masculine externa : scrotum, penis
2.      Organa genetakia masculine interna : testis, epididymis, ductus deferens, ductus ajaculatorius, urethrae, vesicula seminalis ( glandula seminalis , glandula prostate.
Ø  Scrotum
Berbentuk kantong yang berisi testis, epididymis, funiculus spermaticus dan selubungnya.
Ø  Penis, terdiri atas :
1.      Pars fixa => radix penis, melekat pada pelvis
2.      Pars Libera, bagian yang menggantung bebas
-          Terdiri atas corpus penis dan glans penis
Ø   Testis
-          Terdapat didalam scrotum, sebagai bangunan berbentuk bulat panjang
-          Memproduksi sperma
Ø   Epididymis
-          Merupakan bangunan yang menempel pada margo posterior testis
-          Berfungsi sebagai tempat penimbunan spermatozoa
Ø   Ductus Derefens
-          Merupakan saluran mulai dari cauda epididymis sampai ductus ejaculatorius
-          Berkalan di dalam funiculus
-          Bagian yang melebar disebelah inferior vesicae urinaria ampula ductus derefens
Ø   Funiculus spermaticus
-          Berisi : ductus deferens, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi yang menuju dan meninggalkan testis
-          Mulai dari annulus inguinalis profundus – canalis inguinalis – annulus inguinalis superficialis- sampai ke testis
Ø   Ductus ejaculatorius
-          Sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah bersatu dengan dustus excretorius vesicular seminalis
-          Bermuara pada colliculus seminalis pada urethrae pars prostatica
Ø   Glandula Seminalis
-          Terletak disebelah lateral vesicae urinaria
-          Sebagai penghasil semen, yang bermuara ke dalam ductus deferens
Ø   Prostat
-          Merupakan bangunan berbentuk konus, terletak disebelah inferior vesicae urinaria sehingga ditembus dibagian tengahnya oleh urethrae pars prostatica
Ø   Aliran sperma
-          Testis → ductus deferens (didalam funiculus spermaticus ) → ductus ejaculatorius → urethrae → ostium urethrae externum

2.2              Fisiologi Organ Reproduksi
a.      Fisiologi organ reproduksi perempuan.
1.      Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi adalah serangkaian  perubahan tubuh untuk mempersiapkan kehamilan dan masa puber telah menjadi dewasa bagi seorang perempuan.Sebulan sekali, rahim tumbuh sebuah lapisan baru (endometrium) yang terdapat sel telur.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.
Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi.
Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
4.   Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.
2.               Hormon seks pada wanita

Pada wanita hormon seks bekerja secara bersama dalam suatu pola rumit, agar fungsi siklus reproduksi berjalan lancar. Wanita memiliki beberapa hormon pada organ seksnya yaitu :

1.    Estrogen

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim.
Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.
Pada minggu  I & II kehidupan didunia luar masih ada pengaruh Estrogen dari ibu, krn itu uterus baru lahir agak lebih besar daripada anak kecil juga menimbulkan pembengkakan payudara pada bayi wanita maupun laki-laki selama 10 hari dan kadang-kadang disertai sekresi cairan seperti air susu, sekitar 10 – 15 % bayi wanita dpt timbul perdarahan pervaginam dalam mgg pertama Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone, dan estriol.
  1. Estradiol adalah estrogen terkuat, diproduksi oleh ovarium dan bertanggung jawab terhadap tumbuh kembangnya payudara.
  2. Estrone, estrogen yang lebih lemah, diproduksi oleh ovarium dan jaringan lemak.
  3. Estriol, estrogen terlemah dari ketiga estrogen utama, dibuat di dalam tubuh dari estrogen-estrogen lain.
Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip estrogen. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.
Seorang gadis pertama kali memproduksi estrogen pada usia antara 8 sampai 13 tahun. Hal ini merupakan tanda dimulainya masa pubertas. Estrogen mengakibatkan rahim (uterus), vagina, tubai Fallopii (saluran dari indung telur atau ovarium ke rahim) berkembang. Pada saat itu rambut di ketiak dan kemaluan mulai tumbuh serta memacu tumpukan lemak di bagian bawah tubuh (pantat, paha) dan yang pasti membuat payudara kita tumbuh. Pada saat estrogen mencapai level yang cukup tinggi, ovulasi pun terjadi pertama kali. Ketika itu sel telur yang telah masak lepas dari ovarium dan mulailah siklus menstruasi.
Sebagai seorang yang telah dewasa, level estrogen naik turun sesuai dengan siklus menstruasi. Pada awal siklus level hormon sangat rendah. Ketika kelenjar hypothalamus (di otak kecil) menangkap tanda level estrogen rendah, kelenjar ini merangsang ovarium untuk mulai memproduksi lebih banyak estrogen. Estrogen bertanggungjawab pada pemasakan sel telur selama rentang waktu dua minggu siklus menstruasi. Ketika estrogen mencapai level puncak sekitar hari ke-12, ovulasi terjadi.
Usia tua, sakit, dan beberapa perawatan kanker dapat mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh kita yang rapuh, menyebabkan perubahan dalam fungsi dan gairah seksual. Yang paling dikenal adalah perubahan yang terjadi saat wanita mengalami menopause. Produksi estrogen menurun pada saat ini dimana wanita meninggalkan tahun-tahun dimana ia dapat mengandung anak.
Pengaruh seksual paling utama dari penurunan kadar estrogen adalah pengecilan vagina dan penipisan dinding vagina, bersamaan dengan hilangnya elastisitas dan kurangnya pembasahan vagina saat rangsangan seksual. Beberapa wanita mengalami hanya sedikit perubahan dalam fungsi seksual, dimana yang lain dapat mengalami kekeringan dan nyeri saat berhubungan, atau luka pada alat kelamin selama beberapa hari setelah berhubungan bila mereka tidak menggunakan minyak pelumas vagina atau sejenis pengganti hormon.
Para peneliti yang sedang menyelidiki efek-efek dari terapi pengganti hormon pada fungsi seksual wanita telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi estrogen seringkali menyebabkan fungsi seksual kembali seperti asal. Ditambah lagi, androgen telah diresepkan bagi wanita pasca menopause untuk meningkatkan nafsu seksualnya
Kadar estrogen yang tinggi ini, selain memicu aktivitas sel-sel otak berlebihan, juga menyebabkan terjadinya retensi cairan tubuh, seperti di payudara, tungkai, dan juga di otak. Wanita mengeluh payudara sakit, kaki terasa berat, dan sakit kepala yang berlebihan.
Karena penyebabnya disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi, maka pengobatannya adalah dengan pemberian hormon anti estrogen, hormon anti estrogen yang terkenal adalah progesteron.
Biasanya progesteron diberikan dengan dosis 10 mg/hari, dari hari ke 16-ke 25 siklus haid. Untuk mengeluarkan cairan dari jaringan tubuh, dapat diberikan obat diuretika sampai menjelang haid berikutnya.
Perlu disadari, bahwa pengobatan dengan hormon progesteron memerlukan waktu lama, sehingga sangat dituntut kesabaran dari pihak wanita. Efek samping yang ditimbulkan oleh progesteron sangat sedikit. Jenis progesteron yang dianjurkan adalah jenis progesteron alamiah, seperti didrogesteron, atau medroksi progesteron asetat (MPA), karena jenis hormon ini memiliki khasiat antidepresif. Jenis progesteron sintetik justru menyebabkan depresif (ringan). Akhir-akhir ini telah dicoba pengobatan dengan menekan cara keseluruhan fungsi dari ovarium, yaitu dengan menggunakan Gn-RH, analog, dan hasilnya jauh lebih baik, bila dibandingkan dengan pemberian progesteron saja.
Cuma saja pengobatan cara ini relatif mahal, dan dapat menimbulkan keluhan seperti pada wanita menopause, sehingga selama pemberian Gn-RH-analog harus selalu diberikan tambahan hormon estrogen dan progesteron.
Dengan berkurangnya estrogen pada saat menopause maka tubuh wanita menjadi rentan terhadap risiko penyakit jantung. Terapi estrogen (Estrogen Replacement Therapy) bertujuan agar hormon estrogen yang semakin berkurang ini dapat terisi kembali.  Adanya hormon estrogen pada wanita yang masih aktif menstruasi akan menekan Lp(a) atau lipoprotein(a). Kadar Lp(a) rata-rata adalah 2 mg/dl, dan apabila Lp(a) meningkat sampai 20-30 mg/dl maka akan muncul risiko penyakit jantung koroner. Lp(a) ini berperan sebagai penggumpal yang kemudian bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran darah sehingga muncul serangan jantung.
Estrogen sebenarnya bukan sekedar hormon pada wanita, karena diketahui bahwa estrogen juga dapat menjalankan fungsi sebagai antioksidan. Kolesterol LDL lebih mudah menembus plak di dalam dinding nadi pembuluh darah apabila dalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen sebagai antioksidan adalah mencegah proses oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untuk menembus plak akan berkurang. Apabila seorang wanita pada awalnya mempunyai kadar trigliserida darah tinggi (250 mg/dl) maka pemakaian terapi estrogen (pil) dapat merangsang peningkatan trigliserida. Terdapat keterkaitan metabolisme antara trigliserida dengan kolesterol HDL (baik).
Apabila trigliserida tinggi maka HDL cenderung turun. Oleh karena itu sebelum menjalani terapi estrogen disarankan melakukan pemeriksaan profil lipid darah.





2.    Progesterone
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6gXBgiwy1b_J2mR7cRO4t-woii_-E59DLBSQHIGDsmPPBQYRTBrF58TydUIoKsrDCvUv77TjDBrtYuZ5hcoRyZWz_931M-SMh_PQKFAZEMeflGCT7vhptdf32H3wkjvvuchdmoabpbrR/s1600/progesteron-formel.jpg

Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis.  Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami.
Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium (khususnya setelah ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada plasenta.
Tanaman Dioscorea mexicana mengandung senyawa steroid diosgenin, yang dapat diubah menjadi progesteron di laboratorium. Tanaman lain yang dapat dimanfaatkan untuk mensintesis progesteron adalah Dioscorea pseudojaponica dan Dioscorea villosa.
Progesteron memiliki efek fisiologis sebagai berikut:
Efek pada sistem reproduksi
·         menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan
·         selama kehamilan, progesteron juga menurunkan respon kekebalan tubuh ibu, untuk menerima janin.
·         menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)
·         menghambat laktasi selama kehamilan
·         penurunan kadar progesteron selama masa kehamilan mungkin menjadi awal mula proses kelahiran bayi.
Efek pada sistem syaraf
·         progesteron termasuk hormon neurosteroid, berperan meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat
Efek pada sistem lainnya
·         menurunkan kejang otot polos
·         menururunkan kerja empedu dan kandung kemih
·         memiliki efek antiinflamasi dan mengatur respon kekebalan tubuh
·         menormalkan pembekuan darah, kadar seng dan tembaga, kadar oksigen sel, dan lemak yang disimpan untuk energi.
·         mempengaruhi kesehatan gusi, meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan gigi.
·         mencegah kanker endometrium, dengan cara mengatur efek estrogen.
Oleh karena ketersediaan hayati progesteron sangat buruk ketika digunakan secara oral, maka hormon ini banyak disintesis sebagai progestin, akan tetapi progestin tidak mampu menggantikan peran progesteron alami karena pada banyak kasus progestin hanya diproduksi untuk menyerupai efek progesteron pada uterus.
3.    Gonadotropin Releasing Hormone / luliberin

GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH, merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Neuron GnRH merupakan sel neuroendokrin yang sangat unik karena tidak berasal dari perkembangan jaringan otak. Sekitar satu dekade yang lain, sejumlah ilmuwan menyebutkan penemuan neuron GnRH pada hidung seekor embrio tikus yang sedang berkembang. Saat ini telah terbukti bahwa pada manusia, neuron GnRH juga berasal dari luar otak, tepatnya dari bagian medial olfactory placode pada hidung. Beberapa ribu neuron GnRH bermigrasi menuju hipotalamus saat masa janin dengan waktu tempuh sekitar 16 hari untuk tikus, 70 hari untuk domba dan 16 minggu untuk manusia.
Neuron GnRH bergerak sepanjang aksonnervus terminalis dan sarafvomeronasal seakan dapat mengendus arah tujuan dan di mana harus berhenti.
Tidak adanya migrasi neuron GnRH pada masa embrio, akan mengakibatkan sindrom Kallmann yang disebabkan tidak terjadinya sekresi hormon terkait. Penyebab kedua adalah sekresi yang tidak mencapai sasaran, sehingga kedua hormon gonadotropin yang diperlukan bagi perkembangan guna mencapai pubertas tidak tersekresi dengan baik.

4.    FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
FSH adalah hormon yang dikeluarkan oleh gonadotrop. FSH berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi setelah menopause.
5.    HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein yang dihasilkan oleh plasenta dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon HCG  ini dihasilkan oleh plasenta. Di dalam tubuh, hormon ini bersifat mempertahankan korpus luteum, yakni jaringan di ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi untuk memelihara atau mempertahankan proses kehamilan, sedangkan korpus luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.
cara mendeteksi HCG dan waktu yang tepat untuk menguji tes kehamilan
Dengan menggunakan uji kehamilan home pregnancy test (HPT) yang biasa dikenal dengan test pack. Pengecekan kualitatif ini cukup mudah yakni dengan mencelupkan ujung alat ke dalam urin, biasanya alat uji ini memiliki indikator berupa dua buah garis. Waktu yang tepat untuk melakukan tes urin biasanya adalah 4-5 hari atau 1 minggu setelah terlambat haid, karena sebagian besar test pack sudah dapat mendeteksi HCG dengan kadar 50 IU/ml. Dengan pengecekan lewat darah. Pengecekan kuantitatif ini lebih akurat tentunya karena biasanya yang diukur adalah jumlah subunit beta hormon HCG (ß-hCG).
           Pemeriksaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urin, karena sebenarnya kadar HCG sudah ada dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak terjadi pembuahan pada hari ke 8 sudah terdapat beta HCGsehingga bisa terdeteksi lewat darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat jarang karena harganya relatif mahal.
Kadar hormon HCG yang ideal untuk ibu hamil
Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada usia kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu tinggi. Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh umur, jadi yang benar-benar mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan
Kadar HCG minimal yang bisa  terdeteksi
Kadar beta HCG yang bisa terdeteksi pada kehamilan 5 minggu yakni sekitar 22 IU/ml. Bila kadar HCG-nya rendah bisa menyebabkan keguguran. Sedangkan kalau kadar HCG-nya terlalu tinggi harus dicurigai karena bisa menyebabkan hamil anggur.
6.    Prolaktin hormon

Prolaktin adalah proteohormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria anterior. Kelenjar tersebut merangsang permulaan laktasi (laktogenesis) pada kelenjar susu. Prolaktin disebut juga laktogen, luteotrpin, galaktin, dan mammotropin. Di dalam sel-sel epitel terdapat enzim-enzim yang esensial yang menggertak sel-sel dalam mengubah susunan darah menjadi susu. Fungsi prolaktin ialah merangsang aktivitas enzim dan enzim tersebut selanjutnya menggertak sekresi susu. Sel kelenjar susu tidak berdaya menghasilkan susu bila tidak ada prolaktin. Pada masa kehamilan yang lanjut terjadi kenaikan bertahap dalam sekresi prolaktin yang dirangsang oleh estrogen.

b.   Hormon-Hormon Reproduksi pada Pria
1.    Hormon Testosteron
Hormon laki-laki, testosterone, dan hormon-hormon perempuan terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol.
Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.
Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.
Ø  Fungsi Hormon Testosteron
Baik bagi jantan atau betina, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan. Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis.
Namun pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita. Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual,produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah. Selain itu,pria yang kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur daripada pria yang kadar hormon testosteronnya rendah.
Kadar testosteron yang normal adalah berada di kisaran 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom kekurangan testeron ( Testosterone Deficiency Syndrome/TDS ). Pada pria, testosteron menyebabkan otot tubuh pria bisa terbentuk dan tumbuhnya rambut di sekitar tubuh, juga meningkatkan libido dan agresivitas. Sementara estrogen diproduksi secara signifikan dalam jumlah yang lebih tinggi pada wanita, meskipun para peneliti percaya bahwa pria atau orang yang kurang produksi estrogennya, memiliki libido rendah.
Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :
1.  Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas cirri kelamin pria primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
2.    Efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan pertumbuhan sel-sel otot.
3.     Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.

Ø  Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kadar Testosteron
      Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah seks rendah dan disfungsi ereksi.
Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun. Meski menopause pada pria bisa terjadi, menopause pada pria bisa dibilang langka. Kadar testosteron rendah ini juga terkait dengan simptom lain seperti depresi, lelah, dan tak bisa berhubungan intim. Selain itu juga terdapat simptom yang tidak terkait dengan testosteron rendah. Simptom antara lain terdiri dari gangguan pola tidur, konsentrasi buruk, merasa tidak berharga dan merasa sangat cemas.
Namun jangan salah meng-istilahkan male menopause, karena artinya bisa menyesatkan, menganggap bahwa semua pria akan mengalaminya. Penurunan testosteron pada pria tua benar-benar alamiah dan proses normal yang akan dialami pria ketia menua.

1.     Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :
a.    Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/ polusi lingkungan, pengaruh bahan kimia (termasuk bahan pengawet makanan, limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola makan.
b.    Faktor organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron), DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.
c.    Faktor psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang tak realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir, disertai perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit, mati).
d.    Terlalu banyak lemak meningkatkan kadar estrogen yang menurunkan kadar testosteron, sebagai hasilnya hubungan seksual Anda akan menderita kinerja rendah dan dorongan seks dan libido berkurang.

2.    Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah:
a.    Produksi testosteron melemah
Produksi testosteron semakin melemah seiring dengan berbagai penyakit yang menemani masa andropause pada pria. Penyakit seperti depresi, obesitas, atau kondisi lain mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya, saat menopause wanita kehilangan hormon estrogen secara total, dan kesempatan mendapati anak mulai berkurang. Andropause pada pria tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total. Meski menunjukkan gejala endropause, saat usia semakin menua pria masih bisa memiliki anak.
b.    Tubuh panas dingin
Sama seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami panas-dingin. Tubuh panas dan berkeringat secara esktrem, lalu mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing dan mual. Gejala seperti ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2 hingga 4 jam.
c.    Perubahan mood
Perubahan mood merupakan hasil dari fluktuasi pada hormon saat menopause. Hormon mempengaruhi level serotonin dalam otak, yang kemudian mempengaruhi mood. Mood akan positif dengan jumlah serotonin yang tinggi, dan menjadi negatif jika levelnya sedikit. Perubahan mood pada pria memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu, mood pada pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi tertentu. Bahkan gejala seperti ini jika bertahan lama akan menjadi depresi.
d.    Mudah lupa
Kemampuan konsentrasi dan mengingat akan berkurang saat pria memasuki masa andropause, meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat hormon dengan penurunan memori.
Kombinasi gejala panas-dingin, perubahan mood, penurunan libido dan berat badan, merupakan gejala andropause yang mengarah kepada stres dan penurunan kemampuan mentalitas. Cepat lupa, misalnya, namun ini juga terkait dengan usia. Namun hanya karena lupa menyimpan kunci, misalnya, bukan berarti lantas dikatakan andropause.
e.    Gairah seks menurun
Gejala paling umum dari andropause adalah penurunan libido. Hampir 80 persen pria mengalami gejala ini. Perawatan medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan andropause ini.


BAB III
PENUTUPAN

Ø  Kesimpulan
Organ genetalia terdiri → organ genetalia femininemons pubis : - organ genetalia feminine externa → labium majus, labium minus, vetibulum vaginae, clitoris, bulbus vestibulli, glandula vestibularis major) – organ genetalia feminine interna → ovarium, tuba fallopi, uterus, vagina, cerviks, placenta dan organ genetalia maskulina ( scrotum, penis, testis, epididymis, ductus deferens, funiculus spermaticus, ductus ejaculatoris, glandula seminalis, prostat, aliran sperma ).
Siklus menstruasi adalah serangkaian  perubahan tubuh untuk mempersiapkan kehamilan dan masa puber telah menjadi dewasa bagi seorang perempuan.Sebulan sekali, rahim tumbuh sebuah lapisan baru (endometrium) yang terdapat sel telur.










 


DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo Sarwono, 2010, ILMU KEBIDANAN.edisi keempat.PT.BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO.Jakarta.


No comments:

Post a Comment