Monday, May 30, 2016

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL ANEMIA RINGAN



ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN
NY.T UMUR 21 TAHUN UK 28+2 MINGGU G1P0A0Ah0
BPM EKO MURNIATI, KULONPROGO

















Di susun oleh :
DESTI WULANDARI
201210105151




PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI IL KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015










BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal. Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia “make every mother and child count” 7 april 2005). 
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 43/100.000 kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Yogyakarta , sedangkan AKB 9,5/1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Prov. Yogyakarta 2010).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional.
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric. Komplikasi obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab kematian ibu dan perinatal umumnya desebabkan oleh sebab langsung seperti pendarahan, eklampsi, infeksi dan sebab tidak langsung yaitu rendahnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi, terlambatnya mendapat pertolongan persalinan atau rujukan yang dikenal dengan istilah 3T (Terlambat mengenal komplikasi, Terlambat membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan oleh dukun yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal.
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mampu melakukan tugas kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan perawatan dan nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau kemungkianan akan timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan melakukan rujukan.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif pada kasus anemia ringan pada Ny. T melalui pendokumentasian SOAP.
2.      Tujuaan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu
a.       Melaukan pengkajian pada ibu hamil dengan anemia ringan
b.      Mengidentifikais masalah potensial pada ibu hamil dengan anemia ringan
c.       Mengidentifikasi tindakan segera / kolaborasi pada ibu hamil dengan anemia ringan
d.      Melaksanakan rencana secara menyeluruh pada ibu hamil dengan anemia ringan
e.       Melaksanakan evaluasi pada ibu hamil dengan anemia ringan.











BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Definisi Anemia Dalam Kehamilan
Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah 11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002).
Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah.

B.     Jenis-Jenis Anemia Dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi:
1.         Anemia defesiensi besi (62,3%)
Anemia defisiensi besi adalah Anemia yang terjadi akibat kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam darah. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyk besi keluar dari badan , misalnya perdarahan.
a.         Diagnosis:
1)        Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas yaitu mikrisitosis dan hipokromasia
2)        Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-ciri khas , banyak yang bersifat normositer dan normokrom
Sifat lain yang khas yaitu :
a)         Kadar besi serum rendah
b)        Daya ikat besi serum tinggi
c)         Protoporfirin eritrisit tinggi.
d)        Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang
b.      Prognosis:
Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak. Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain. Anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang di lahirkan dari ibu yang menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak sebagai anemia infatum
c.       Pencegahan dan Pengobatan:
Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.

2.         Anemia megaloblastik (29,0%)
Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat.
a.         Diagnosis:
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megeloblas atau promegaloblas dalam darah atau sum-sum tulang belakang.
b.        Prognosis:
Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik . Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil.
c.         Pencegahan dan Pengobatan:
1)        Asam folat 15-30 mg per hari
2)        Vitamin B12 3x1 tablet per hari
3)        Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
4)        Pada kasus berat diberikan penambah darah.
3.         Anemia hipolastik (8,0%)
Anemia hipoplastik yaitu Anemia yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru.Pengobatannya yaitu dengan transfuse darah.
4.         Anemia hemolitik (0,7%)
Anemia hemolitik adalah Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatanya.

Gejala utamamya adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan. Pengobatanya tergantung pada jenis anemia ini serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obtan, hal ini tidak memberikan hasil sehingga penambah darah berulang dapat membantu penderita.

C.    Klasifikasi anemia
1.         Menurut Depkes
a)        Normal > 10,5 gr%.
b)        Anemia Ringan 9 – 10,4 gr%.
c)        Anemia Sedang 7,6 – 8,9 gr%.
d)       Anemia Berat < 7,5 gr%.
2.      Menurut WHO yang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan,2002, hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli yaitu :
a)        Hb 11 gr% tidak anemia.
b)        Hb 9 – 10 gr% anemia ringan
c)        Hb 7 – 8 gr% anemia sedang.
d)       Hb < 7 gr% anemia berat.

D.    Patofisiologi Anemia
Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia . Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi).
Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan oleh peningkatan  cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah.
Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Proverawati A,2009,hal 76).
a.      Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
1.         Pucat
2.         Sering pusing
3.         Lemah, lelah, letih, lesu, lunglai
4.         Nafas terengah-engah
5.         Nyeri dada
6.         Mata berkunang-kunang
7.         Lidah luka
8.         Nafsu makan turun
9.         Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda
b.      Penyebab Anemia Dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan (Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya sebagai berikut:
1.      Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi, Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
a.         500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
b.        300mg untuk bayi
c.         200mg untuk mengganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap hari. Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk.
2.      Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan seperti: lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran pencernaan. Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
3.      Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu.
4.      Kurang gizi
5.      Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria.
c.       Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil
1.      Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.Wintrobe (1987) menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal et al (1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin besar. Pada penelitian ini belum menunjukkan adanya kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian anemia semakin besar. Karena 80% ibu hamil berusia tidak berisiko yaitu antara 20 tahun hingga 35 tahun.
2.      Paritas
Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah
3.      Jarak Kehamilan Yang terlalu Dekat
Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dan pemulihan factor hormonal dan adanya kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
4.      Pengetahuan
Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil diharapkan dapat mencegah ibu hamil dari anemia. Semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
5.      Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional yaitu Dr Ginekolog dan Bidan serta memenuhi syarat 5 T (TB, BB, Tekanan darah, Tinggi Fundus, TT, Tablet Fe). Jika pemeriksaan Antenatal Care kurang atau tidak ada sama sekali maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.  
6.      Pola makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu KH, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. (Kodyat, 1995).
Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara menkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe mempunyai risiko untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe.
d.      Pengaruh Anemia Pada Ibu Hamil
Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan (Soebroto Ikhsan, 2009)
1.    Bahaya selama kehamilan
a         Dapat terjadi abortus.
b        Persalinan prematuritas.
c         Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.
d        Mudah terjadi infeksi.
e         Mola hidatidosa.
f         Hiperemesis gravidarum.
g        Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).
h        Perdarahan antepartum.
i          Ketuban pecah dini.

2.    Bahaya terhadap janin
a         Abortus.
b        Terjadi kematian intra uterin.
c.       Persalinan prematuritas tinggi.
d.      Berat badan lahir rendah.
e.       Kelahiran dengan anemia.
f.       Dapat terjadi cacat bawaan.
g.      Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.
h.      Intelegensia rendah.


F.     Tujuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
Tujuan dari pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu dan untuk mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sela darah merah pada bayi.
G.    Pencegahan Dan Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil
a.    Anemia Ringan
Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 250 mg asam folat peroral sekali sehari. Hemoglobin dapat dinaikkan sebanyak 1 gr/dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya (Proverawati A.2009,hal 79).
b.    Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500mg asam folat peroral sekali sehari. (Proverawati A.2009,hal 79).
c.    Anemia Berat
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2000 yang dikutip dari “The Management of Nutrition in Major Emergencie’s” (Manajemen Ilmu Gizi Dalam Keadaan Darurat) penanganan anemia berat dilakukan dengan pemberian preparat besi 600 mg dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari selama 3 bulan.
Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel darah merah selama masa kehamilan (± 90 tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 Ï€g asam folat ) minum dengan air putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan air the karena akan
menghambat penyerapan. Efek sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah dan mencret.
Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah merah seperti :
1.         Telur
2.         Susu
a.         Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
b.        Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
c.         Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3.         Hati
4.         Ikan
a.         Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong
b.        Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
c.         Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5.         Daging
6.         Tempe
a.         Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
b.        Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
c.         Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7.         Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun singkong)
a.         Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
b.        Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
c.         Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok
8.         Buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang, tomat)
a.         Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah
b.        Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah
c.         Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah
Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia agara langkah-langkah pencegahan bisa segera dilakukan.













  
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN
Ny.T UMUR 21 TAHUN UK 28+2 MINGGU G1P0A0
BPM EKO MURNIATI, KULONPROGO
Tanggal masuk            : 12 Maret 2015
Ruang                          : KIA
Oleh                            : Desti Wulandari
SUBYEKTIF
Identitas
Nama               :  Ny T
Umur               :  21 Th
Suku/Bangsa   :  Jawa/Indonesia
Agama             :  Islam
Pendidikan      :  SMP
Pekerjaan         :  IRT
Alamat            :  Patuk XI
Nama suami      :  Tn H
Umur                :  22 Th
Suku/Bangsa    :  Jawa/Indonesia
Agama              :  Islam
Pendidikan       :  SMK
Pekerjaan          :  Karyawan Swasta
Alamat              :  Patuk XI

1.      Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya secara rutin
2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan
3.      Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Lamanya  :7 hari
Siklus       :28 hari
HPHT       : 3-9-2014
HPL         : 10-6-2015
Banyaknya 1 pembalut penuh
4.      Riwayat Pernikahan
Pernikahan 1, lama pernikahan 1 tahun, umur pernikahan 20 tahun, pernikahan syah menurut agama dan negara
5.      Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya
Riwayat kehamilan sekarang
Keluhan-keluhan :           
TM I         : pusing . mual
TM II       : cepat lelah
TM III      : -
6.      Riwayat Obstetri
G1P0A0Ah0
7.      Riwayat Konstrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
8.      Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
a.       Pola nutrisi
Makan : 3 kali sehari, jenis : nasi, sayur, lauk pauk, t.a.k
Minum : 7-9 gelas sehari, jenis : air putih, teh, t.a.k
b.      Pola eliminasi
BAB : 1 kali sehari, konsistensi lembek
BAK : 4-6 kali sehari, konsistensi cair, bau khas, t.a.k
c.       Pola istirahat
Siang : tidur ± 1 jam, malam : 6-7 jam
d.      Pola sexualitas
Tidak ditanyakan
e.       Pola aktifitas
Ibu mengatakan untuk aktifitas sehari-hari dibantu oleh suami dan keluarga
f.       Personal hygiene
Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali dalam seminggu
9.      Riwayat Kesehatan Ibu Dan Keluarga
-          Ibu mengatakan dalam keluarga ibu dan suami tidak pernah mempunyai penyakit menular (HIV/AIDS, TBC), penyakit menurun (Hipertensi, DM, Asma) penyakit menahun (Jantung).
-          Ibu mengatakan dalam keluarga ibu tidak ada yang mempunyai riwayat kembar
10.  Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, tidak merokok, tidak minum-minuman keras.

11.  Riwayat Psikososial Spiritual
a.       Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung sepenuhnya atas kehamilan ini
b.      Ibu mengatakan akan merawat bayinya sendiri dibantu oleh keluarganya
c.       Ibu mengatakan untuk menjalankan sholat 5 waktu selalu dilaksanakan, tetapi untuk mengaji kadang-kadang dilakukan
d.      Kebiasaan dalm keluarga dan masyarakt adalah selapan.

OBYEKTIF
1.       Pemeriksaan umum
a.       Keadaan umum          : baik,    Kesadaran     : composmentis
b.      Vital sign       :
TD : 110/70 mmHg    S : 36,5º C
c.       Antropometri  :
BB : 54 kg     TB : 154 cm
2.       Pemeriksaan fisik
Kepala               : bersih, tidak ada benjolan/ bekas luka, tidak berketombe, muka tidak pucat.
Mata                  : Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
Hidung              : Simetris, tidak ada secret dan polip.
Mulut dan gigi  : Mukosa Bibir kering , tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi.
Telinga              :  Simetris, tidak ada penumpukan serumen.
Leher                 :  Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid, kelenjar getah bening
Dada                 :  tidak ada pernafasan retraksi dinding dada
Payudara           : Simetris, puting susu menonjol, colostrums belum keluar, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen          :  Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat membesar sesuai dengan usia kehamilan
-          Leopold I       : TFU: 26 cm, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
-          Leopild II       : bagian kanan teraba panjang, datar, keras (punggung), bagian kiri teraba bagian terkecil janin
-          Leopold III    : bagian terendah teraba bulat, keras, melenting (kepala)
-          Leopold IV    : bagian terendah belum memasuki panggul
Genetalia              : Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
Ekstremitas          : tidak oedem, tidak ada varises, jari-jari lengkap. Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
3.      Pemeriksaan penunjang
Tanggal pemeriksaan 10 Maret 2015
Hasil Hb   : 9,5  gr/dl

ANALISA
Ny. T umur 21 tahun G1P0A0Ah0 umur kehamilan 28+2 minggu dengan anemia ringan.


PENATALAKSANAAN
1.      Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan TD, janin ibu normal ibu dan janin dalam keadaan sehat.
-          Ibu mengerti penjelasan bidan
2.      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari, mengurangi pekerjaan yang berat.
-          Ibu mengeti dan melakukan anjuran bidan
3.      Menganjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, dengan mengkonsumsi daging-daging dan mengkonsumsi sayuran hijau karena pemeriksaan Hb rendah sehingga dianjurkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya.
-          Ibu mengerti dan melakukan anjuran Bidan 
4.      Berikan ibu tablet penambah darah dan memberitahukan cara menkonsumsi obat penambah darah, dengan cara : minum obat tambah darah tidak diminum dengan air teh karena akan mengurangi penyerapan obatnya, sehingga dianjurkan dengan air jeruk agar cepat larut obatnya.
-          Ibu mengerti dan melakukan anjuran bidan 
5.      Memberitahukan kepada ibu untuk kembali lagi 1 bulan lagi atau saat ibu merasakan suatu keluhan dapat kembali lagi.
-          Ibu mengerti
6.      Melakukan pendokumentasian


BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam melakukan pengkajian data penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti baik dalam pengumpulan data subjektif maupun objektif. Keluhan yang dirasakan ibu sama dengan tinjauan teori yang menyatakan bahwa Hb ibu 9,5 gr%. ibu juga merasakan mual dan pusing.
Pada tinjauan teori dijelaskan nilai ambang batas yang digunakan untuk memutuskan status anemia ibu hamil berdasarkan kriteria WHO di tetapkan 3 teori yaitu:
  1. Normal  > 11gr%
  2. Ringan 8-11 gr%
  3. Berat , 8gr %
(rukiyah, Ai Yeyeh, dkk,2010 : 114)
Berdasarkan pemeriksaan Hb yang dilakukan di dapatkan hasil Hb ibu 9,5 gr%, sehingga ibu di katakan anemia ringan.
Sesuai dengan teori anemia ringan  bisa mengakibatkan terjadi Anemia sedang bahkan sampai anemia berat yang dapat menyebabkan dekompensasi cordis dan kematian, perdarahan, partus lama karena inertia uteri, syok, infeksi intra partum dan post partum.
Evaluasi pada kasus ini baik, karena rencana dan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dapat diaplikasikan secara efektif. Karena dari pemeriksaaan Hb ibu dengan anemia ringan , ibu dianjurkan meningkatkan asupan makanan dengan gizi seimbang agar ibu tidak anemia. Maka penulis menganjurkan ibu untuk sering memeriksakan kehamilannya.






















BAB V
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan  dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Sarwono, 2008 : hal 213). Kehamilan, persalinan dan nifas pada dasarnya merupakan proses alamiah yang di alami oleh seorang  wanita.
Anemia adalah Kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan.(Wasnidar, 2007.hal 20).
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi anemia untuk kunjungan berikutnya (Proverawati 2011).
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui data dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga di ketahui adanya infeksi parasit. (Manuaba, I. B. G. 2010)
Pengobatan efektif anemia pada ibu hamil dilakukan dengan menghilangkan penyebabnya atau memperbaiki kelainan primernya. Suplemen besi, asam folat, dan vitamin B12 bisa diberikan pada penderita anemia akibat pendarahan dan defisiensi besi. Hasil penelitian Sood, S K membuktikan bahwa wanita hamil yang mendapat pil besi ditambah dengan asam folat dan vitamin B12 kadar Hbnya naik lebih tinggi dari pada wanita hamil yang mendapatkan pil besi saja.
B.         Saran
Semoga pada makalah ini dapat diambil pembelajarannya dan bisa diterima dan dibaca oleh pembaca dan penilai. Penulis menyarankan agar dapat membaca makalah ini dikarenakan penulis membuatnya bertujuan untuk menambah pengetahuan kita.
Penulis sadar akan kekurangan penulisan makalah ini. Maka dari itu tim penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk membuat makalah ini menjadi lebih sempurna dan bermanfaat.






  












No comments:

Post a Comment